Sabtu, 19 April 2014

EVEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN BELAJAR BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X DI MA NW DARUSSALIMIN SENGKOL MANTANGTAHUN PELAJARAN 2009/2010



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang Masalah
Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, terbuka dan demokratis. Depdiknas telah sering dan sedang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bidang studi biologi. Usaha tersebut diantaranya adalah pembaharuan dan perubahan kurikulum. Peningkatan mutu guru melalui pelatihan-pelatihan guru, pengadaan bahan belajar dan peningkatan fasilitas belajar mengajar disekolah serta menciptakan metode pengajaran baru.
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu semua, pendidikan harus bersifat adaptif terhadap perubahan zaman. Menurut Nurhadi dan Sandik(2003) dalam konteks pembaharuan pendidik ada 3 isu utama yang perlu disoroti yaitu :
1.      Pembaharuan kurikulum-kurikulum pendidikan harus komprehensif dan responsif  terhadap dinamika sosial, releven, tidak tumpang tindih dan mampu mengakomodasi beragaman dan kemajuan teknologi.
2.      Peningkatan kualitas pembelajaran dalam rangka penigkatan kualitas hasil pendidikan.
3.      Evektivitas metode pembelajaran yang memberdayakan potensi siswa.
Secara umum tujuan pendidikan adalah membentuk manusia secara utuh, baik pembentukan jasmani maupun pembentukan rohaninya. Aspek jasmani tidak dapat dipisahkan dari aspek rohani manusia.
Selama ini, metode pembelajaran yang sering diterapkan pada peserta didik adalah metode ceramah yang berasal dari satu arah yaitu dari guru. Dampak yang timbul dari penerapan ini secara terus menerus adalah kurangnya keterampilan dan kreatifitas siswa terhadap fenomena alam sebagai akibat pemahaman yang terbatas. Dengan demikian, penerapan metode seperti ini tidak banyak memberikan kontribusi yang cukup dalam meransang daya serap belajar  siswa khususnya pada mata pelajaran biologi serta akan berimplikasi pada kecenderungan menurunnya prestasi belajar siswa.
Tabel 1.1. Nilai rata-rata ujian semester 1 mata pelajaran biologi kelas X MA NW Sengkol Mantang Tahun Pelajaran 2009/2010.

No
Kelas
Jumlah Siswa
Nilai Rata-rata
Standar Ketuntasan
Siswa yang Tuntas
Ketuntasan Klasikal
Jumlah
Persentase %
1
XA
20
55
60

10
50
Belum Tuntas
2
XB
19
54
11
57,9
Belum Tuntas

39





X


54,5


53,95









Dari data di atas diketahui bahwa nilai rata-rata ujian semester 1 kelas X MA NW Darussalimin Sengkol Mantang mata pelajaran biologi belum mencapai ketuntasan klasikal. Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu apabila siswa tersebut mendapat nilai ≥ 60 dan siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila 75% siswa memperoleh nilai ≥ 60. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan kurang tepat. Contextual Teaching and Learning dipromosikan menjadi alternatif pendekatan belajar yang baru. Pendekatan Contextual Teaching and Learning adalah konsep pembelajaran siswa yang diajarkan dengan “pengalaman” bukan “menghafal”. Pada dasarnya penerapan strategi Contextual Teaching and Learning dapat dijalankan tanpa mengubah kurikulum yang sudah ada. Dalam konsep Contextual Teaching and Learning siswa mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dan kondisi lingkungan dalam kehidupannya sehari-hari. Metode seperti ini akan lebih terasa menarik dan terasa lebih potensial dalam meningkatkan pemahaman karena memungkinkan siswa untuk memperkuat, mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademik serta keterampilan pada berbagai lingkungan baik lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning adalah sebuah pendekatan pembelajaran dan mengajarkan yang relatif baru, dan akan diperkenalkan pada siswa di MA NW Darussalimin Sengkol Mantang. Metode ini belum diketahui secara pasti tingkat efektivitasnya dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian diperlukan uji joba penerapan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan belajar berbasis masalah dalam meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa kelas X di MA NW Darussalimin Sengkol Mantang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

1.2        Rumusan Masalah
Menurut Suharsimi (2002) rumusan masalah merupakan pernyataan yang dituangkan dalam bentuk penjelasan singkat mengenai masalah yang akan di teliti, sehingga mudah ditafsirkan oleh pembaca maksud dari peneliti.
Adapun rumusan masalah yang sesuai dengan latar belakang di atas yaitu Apakah Penerapan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan belajar berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa Kelas X di MA NW Sengkol Mantang Tahun pelajaran 2009/2010.
1.3        Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan belajar berbasis masalah dalam meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa Kelas X di MA NW Sengkol Mantang Tahun pelajaran 2009/2010.
1.4        Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu :
1.4.1.      Manfaat secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penerapan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan belajar berbasis masalah dalam meningkatkan aktivitas bertanya  dan hasil belajar di MA NW Sengkol Mantang Tahun Pelajaran 2009/2010.
1.4.2.      Manfaat secara praktis
1.4.2.1.      Bagi Guru; akan dapat memperkaya pilihan strategi pengajarannya dan dapat menjadi alternatif yang dapat membantu mengatasi kesulitan guru dalam mengajarkan konsep-konsep Biologi sekaligus menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatan kualitas pembelajaran di Madrasah Aliyah.
1.4.2.2.      Bagi Siswa; mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berlatih mengenal diri sendiri, berlatih mengumpulkan, menganalisa, mensentesis informasi dan data dari berbagai sumber.
1.4.2.3.      Bagi Peneliti; mendapatkan pengetahuan, memperkaya wawasan strategi pembelajaran berikut prakteknya di lapangan yang berguna bagi pilihan profesi peneliti di masa yang akan datang.
1.4.2.4.      Bagi Sekolah; mengembangkan khazanah penerapan pembelajaran Biologi sebagai upaya menyediakan pilihan-pilihan penerapan yang berdampak positif bagi upaya peningkatan pendidikan.

1.5        Definisi operasional
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam menaafsirkan istilah – istilah yang terdapat dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan Belajar Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Aktivitas Bertanya dan Hasil Belajar Siswa di MA NW Darussalihin Sengkol Mantang Tahun Pelajaran 2009/2010”, maka perlu dijelaskan istilah – istilah yang dianggap penting yaitu sebagai berikut :
1.5.1              Penerapan Pembelajaran kontekstual
Penerapan pembelajaran kontekstual adalah konsep yang membantu guru mata pelajaran biologi dalam mengaitkan materi konsep yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan para siswa sebagai anggota keluarga dan mayarakat (Muslich dan Masnur, 2007). Di sisi lain Nurhadi, dkk. (2003), pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pembelajaran yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan mereka sehari – hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosial, dan kebudayaannya
Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata sehingga siswa tidak hanya mendapatkan materinya saja dalam pembelajaran tersebut tetapi siswa juga akan bisa berfikir agar dapat menerapkan materi pelajaran yang telah di pelajari dalam kehidupan sehari – hari dan dalam kehidupan yang nyata khususnya pada mata pelajaran Biologi di MA NW Sengkol Mantang Tahun Pelajaran 2009/2010.
1.5.2              Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Nurhadi dkk, (2003) bahwa pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang ciri utamanya meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya atau hasil peraga (Margono, 2007).
Jadi berdasarkan pendapat di atas pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan dunia nyata untuk belajar berfikir kritis, disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya yang diterapkan pada siswa kelas X MA NW Sengkol Mantang tahun pelajaran 2009/2010
1.5.3              Aktivitas Bertanya
Menurut Hamalik (2005) aktivitas bertanya merupakan kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran atau keinginan berbuat dan belajar sendiri didalam kelas. Aktivitas bertanya adalah suatu strategi yang digunakan secara aktif oleh siswa untuk menganalisis dan mengeksplorasikan gagasan-gagasan (Segala, 2003).
Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud dengan aktivitas bertanya adalah suatu prosedur kegiatan yang dilakukan pada siswa kelas X MA NW Sengkol Mantang tahun pelajaran 2009/2010 untuk mengkomunikasikan secara aktif gagasan-gagasan tentang bahan pelajaran biologi.
1.5.4              Hasil Belajar
Menurut Djamarah (2005), hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah, menyangkut pengetahuan, kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan setelah penilaian. Hasil belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya dalam intraksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah perubahan yang dialami oleh siswa X MA NW Sengkol Mantang tahun pelajaran 2009/2010 dalam berbagai hal setelah mendapat pengalaman belajar yang dinyatakan dengan angka setelah dilakukan dengan penilaian melalui evaluasi.
1.6        Lingkup Penelitian
1.6.1.      Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MA NW Sengkol Mantang Kelas X Tahun Pelajaran 2009 / 2010.
1.6.2.      Subjek  Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MA NW Sengkol Mantang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.
1.6.3.      Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah penerapan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan belajar berbasis masalah dalam meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa kelas X di MA NW  Darussalimin Sengkol Mantang Tahun Pelajaran 2009/2010.